Sabtu, 23 Oktober 2010

AKU YAKIN, AKU PERCAYA

Untuk semua teman-teman, tak peduli perbedaan ras, warna kulit, suku, agama, golongan tertentu. Aku disini ingin menyampaikan tentang keyakinan sebagai dasar kekuatan. Intisari dari pembelajaranku dari semua buku, ebook maupun artikel tentang motivasi, pengembangan diri, pembangun kepercayaan diri, energi positif, dan lainnya. Keyakinan disini bukan tentang agama, bukan.



Yakin adalah percaya, percaya pada apa yang kita percayai. Semuanya berpusat di otak, pada apa yang kita yakini, pada apa yang kita pikirkan, pada apa yang kita percayai. Baca dialog di bawah ini !



Tukangnanya : Menurutmu, dunia ini bagaimana? (coba kamu pikirkan juga jawabanmu ya)



Pelajar : Dunia ini kejam ! Setiap hari tugas numpuk, ulangan ini itu ! Bikin stresss...!! Brukk..! *ngelempar tas ke lantai*



Remajabrokenheart : Gak adil ! Bener" gak adil ! Dia bener" tega sama aku ! Padahal aku sayang banget sama dia ! Tapi dia tega nyakiti aku ! *malah curhat -_-' sabar ya.... *



Pemulung : Dunia ini ya begini. Kadang adil kadang enggak. Yang penting bisa ngumpul sama keluarga, bisa cari nafkah buat makan keluarga. *hikz*



Tukangnanya : Berarti dari jawaban kalian, dunia ini punya sisi hitam, dan sisi putihnya ya. Tergantung masing" orang. Tapi..untuk apa ya kita menilai dunia?



P+R+P : Tau...Yang nanya tadi kan lu !



Tukangnanya : Sadar gak kalau sebenarnya DUNIA INI GAK BUTUH PENILAIAN DARI KITA ? Sebenarnya, dunia cuma memantulkan apa yang ingin kita lihat, apa yang ingin kita rasakan, apa yang ingin kita dengar, dan apa yang kita pikirkan. Misalnya, kalau kita berfikir bahwa kita begitu kecil di dunia yang begitu besar ini, sehingga kita tak dapat melakukan apapun. YA, kita memang kecil dan tak berarti apa-apa. Dari pemikiran itulah akan timbul sifat putus asa. Sedangkan kalau kita berfikir bahwa kita bagian yang besar dari dunia kecil ini, sehingga kita dapat melakukan apapun yang ingin kita lakukan. YA, kita memang bisa. Jadi bukan tergantung masing" orang, tapi tergantung masing" pikiran pada saat itu.



P+R+P : *nimpuk tukangnanya pake sendal* Bilang kek daritadi ! Gak usah nanya segala, jadi nguras tenaga buat jawabnya tau !



Nah, menurutku, keyakinan yang baik adalah keyakinan yang menurut kita baik untuk diri kita. Maksudku, yakinilah apa yang menurutmu baik untuk dirimu sendiri ! Masih gak mudeng juga ? Ckckckck. Baca contoh di bawah ini !



Sebentar lagi presentasi kelompok, namun kelompok Alfabet yang mendapat nomor undi 4 belum siap. Apalagi gurunya cewek, galak. Minggu kemarin udah ngasih ancaman bahwa kelompok yang seharusnya maju namun belum siap nilainya akan dikurangi. Wadaow, mantaph ! Teman" Alfabet begitu cemas, sedangkan Alfa tidak. Kenapa ya? Karena Alfabet berfikir, meyakini beberapa hal, yaitu :

1. bahwa hari itu cuma 3 kelompok yang AKAN maju.

2. gurunya gak datang karena hal-hal apa gitu kek, YANG PENTING GAK DATENG.

3. kalaupun ada waktu untuk kelompok 4 maju presentasi, sebelum presentasi ia dan kawan-kawannya akan berusaha menyusun laporan dulu sebisanya.

4. toh kalaupun ntar tetep laporannya belum jadi, palingan cuma dimarahi 'n nilainya berkurang. masih ada kesempatan lagi untuk memperbaiki. nilai -mapel itu- kan gak dibawa sampai mati ! so what gitu loh ? :D



Bisa mendapatkan sesuatu dari cerita itu? *stres kali ya si Alfabet*

Alfabet meyakini masa depan yang akan terjadi seperti itu (dari kata AKAN). Ia merencanakan bahwa masa depan itulah yang akan terjadi (cuma 3 kelompok yang akan maju, gurunya gak datang). Manusia kan cuma bisa berencana, Tuhan lah yang menentukan. Alfabet tidak ingin cemas, karena cemas tidak ada gunanya dan tidak akan membuat laporannya jadi. Rasa cemas dan takut cuma akan membuat manusia gelisah dan berfikir tidak tenang. Kalau manusia mengambil keputusan dalam situasi cemas, tak akan mendapat hasil yang maksimal. Bisa" malah merugikan.





Contoh lainnya, misalnya kamu mengagumi seseorang tapi gak tau kapan bisa ketemu dengannya. Jangan meyakini bahwa kamu gak akan ketemu dia. Karena cuma keputusasaan yang akan kamu dapat. Gak ada gunanya berfikir seperti itu. Untuk apa selama ini kamu mengaguminya tapi gak pernah bisa ngungkapinnya? Untuk apa kamu mengaguminya tapi dia gak bisa jadi kekuatanmu? Yakinilah bahwa suatu saat kalian akan berjumpa. Yakinilah bahwa kamu bisa mengatakan apa yang selama ini ingin kamu katakan.

Lebih baik lagi bila kamu berfikir :"Aku ingin terlihat sempurna saat kita bertemu. Aku ingin menunjukkan padanya bahwa keadaanku lebih baik dari sekarang. Maka dari detik ini aku akan merubah sifatku, dan yang perlu kuubah agar lebih baik."

Atau saat bingung mengerjakan soal test, bayangkanlah bahwa ia ada disampingmu dan mengatakan padamu bahwa kamu bisa, dan juga memberikan senyuman terindahnya padamu sebagai penyemangat untukmu.

Atau saat kamu gelisah, dia ada disampingmu dan mengatakan padamu : "Semuanya akan baik-baik saja, kamu harus tenang dalam menghadapi masalah ini, aku percaya kamu bisa melewati semua ini."

*my little secret*





Akhir kata, yakinilah apa yang TERbaik untuk dirimu. Jangan yakini hal yang membuatmu cemas, gelisah, takut. Jadikan apa yang kamu yakini itu sebagai sumber kekuatanmu. Setiap kata adalah doa. Apa yang kau bayangkan adalah harapanmu, impianmu. Jadikan impianmu menjadi kenyataan. YAKINI, BERUSAHA, dan TERIMA = BELIEVE, TRY, and RECEIVE.. Luangkanlah waktu sejenak untuk memikirkan hal apa yang bisa menjadi kekuatanmu, dan yakinilah hal itu.

Makasih udah baca :)

0 komentar:

Posting Komentar