Senin, 30 Agustus 2010

Banyak pertanyaan..

Aku tahu aku bukanlah orang yg sempurna. Aku memang berharap jadi orang sempurna. Tapi aku tahu, itu tidaklah mungkin terjadi. Saat pertama kali aku melihatmu, menurutku kau adalah orang yg sempurna. Seketika itu aku langsung minder. Tapi kau malah berkata bahwa kau bukanlah orang yg sempurna. Namun, aku tetap teguh dengan pendirianku. Kau orang yg sempurna di mataku. Aku yg saat itu tak pernah peduli dengan kata 'manusia sempurna', akhirnya mulai memikirkannya, mulai memikirkanmu. Banyak pertanyaan dalam benakku.

1. Tuhan, kenapa bisa ada manusia sempurna di depan mataku?
2. Apakah aku bisa mengenalnya?

Cuma pertanyaan itu yg terlintas. Dalam memori otaku, aku masih bisa mengingat kenangan saat aku bertemu dengannya. Tapi jangan pernah tanyakan apakah cerita ini benar atau tidak padanya, karena dia tak mungkin mengingatnya. Karena ini kenanganku tentangnya. Bukan kenangan kami. Waktu itu dia memakai ***** warna hitam, baju warna ****. Fisiknya sempurna. Orangnya baik n lucu. Dua kalimat tadi pendapatku. Lalu hari itu berakhir. Aku melupakan pertanyaanku. Tapi tidak dengan ingatan tentangnya.

*seminggu
*2 minggu
*3 minggu

Lalu aku tahu bahwa hatinya telah dimiliki seseorang. Sedih, perih, kecewa, sakit, pengen nangis. Tuhan, kenapa aku gak bisa jadi orang terdekatnya? Tuhan, kenapa aku gak pernah ngobrol banyak hal dengannya? Tuhan, kenapa dia gak pernah nganggep aku ada? Sepertinya aku terlalu banyak menyalahkan takdir yg kurasa tak adil. Kelihatan sekali keegoisanku. Aku ingin disayanginya. Akankah? Kurasa tidak..

- Kau adalah darahku
- Kau adalah jantungku
- Kau adalah hidupku lengkapi diriku
- Oh sayang ku kau begitu, SEMPURNA....

Kusadari, ternyata perbedaan kami sangatlah banyak. Dia punya banyak hal yg bisa dibanggakannya. Karena dia punya banyak mimpi, dia dalam proses dalam menggapai mimpinya. Proses yg dapat membuat semua orang kagum padanya. Sedangkan aku?

^ When i get older
^ I will be there in your side to remind you
^ How i still love you

Aku ingin mengejarnya. Tapi aku malu pada diriku ini. Pantaskah aku mengejarnya? Aku malu karena aku tak segigih dirimu yg mempunyai jiwa petualang. Aku malu karena tak ada yg bisa aku banggakan. Aku malu, karena aku bukan cewek sempurna. Aku malu, karena pasti aku bukan tipe cewek yg dia sukai.

Lalu aku pasrah pada takdir. Tapi aku selalu cerita pada temanku tentangnya. Aku ceritakan semua waktu yg pernah kulalui bersamanya. Tapi..apa? TAK ADA CERITA TENTANG KITA. AM I A LOSER ?

T.T

2 komentar:

Om Canel mengatakan...

hai / / ....

Shant mengatakan...

hay...^^

Posting Komentar